Thursday, October 13, 2022

Kualifikasi Seorang Auditor


KUALIFIKASI SEORANG AUDITOR

Standar Profesi Auditor merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjaga kualitas kinerja Auditor dan hasil auditnya.

Standar audit sangat menekankan kualitas profesional auditor serta cara auditor mengambil pertimbangan dan keputusan sewaktu melakukan pemeriksaan dan pelaporan.

Oleh karena itu, Bagi kalian yang ingin menjadi auditor atau ingin menggunakan jasa audit di perusahaan, Kalian harus mengetahui apa saja kualifikasi untuk menjadi seorang auditor sebagai berikut :

1. Dapatkan Gelar Sarjana

Baik auditor internal maupun eksternal membutuhkan minimal gelar sarjana.Auditor eksternal dan internal sering memiliki gelar di bidang akuntansi.Namun, auditor internal mungkin juga memiliki gelar dalam disiplin bisnis lain jika mereka memiliki pengalaman kerja yang memadai dan terkait.Jika Anda ingin pindah ke bidang auditing dari bidang bisnis lain, Anda mungkin menemukan bahwa Anda telah memenuhi kriteria ini jika Anda telah memperoleh gelar bisnis atau akuntansi.


2. Menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (CPA)

Untuk bekerja sebagai auditor eksternal, Anda biasanya harus memiliki lisensi sebagai CPA.Meskipun persyaratan CPA setiap negara berbeda, mereka umumnya mengharuskan persyaratan sejumlah jam studi akademis dalam mata pelajaran akuntansi dan bisnis.Lisensi CPA biasanya mengharuskan lulus ujian. Selain itu, biasanya Anda juga harus bekerja yang diawasi oleh lembaga CPA untuk menerima lisensi Anda.Menjadi CPA juga berpotensi menguntungkan auditor internal karena merupakan kredensial tambahan yang membuktikan tingkat pelatihan atau kompetensi di resume mereka. Meskipun sebenarnya, auditor internal tak diwajibkan untuk mengambil sertifikasi CPA.


3. Dapatkan Pengalaman Kerja

Ketika Anda mulai bekerja sebagai auditor, Anda harus memulai di posisi junior.Untuk auditor internal, posisi ini mungkin termasuk bekerja dalam penilaian risiko atau sebagai analis keuangan.Ini adalah waktu yang tepat untuk membangun keterampilan dan jaringan profesional Anda.Untuk auditor internal, ini adalah langkah penting sebelum mengejar sertifikasi auditor internal bersertifikat Anda.Anda juga dapat memikirkan apakah Anda tertarik pada spesifikasi bidang audit tertentu.Jika demikian, Anda perlu mengejar sertifikasi tambahan di masa mendatang.


4. Menjadi Auditor Internal Bersertifikat (CIA)

Kualifikasi ini hanya berlaku untuk auditor internal.Untuk menjadi seorang CIA, Anda biasanya harus memiliki satu sampai dua tahun pengalaman kerja, tergantung apakah Anda memiliki gelar master atau sarjana.Anda juga harus lulus ujian untuk membuktikan pengetahuan Anda tentang audit internal.


5. Dapatkan Sertifikasi Lebih Lanjut

Sertifikasi yang Anda pilih untuk dikejar dapat bergantung pada bidang pekerjaan, bidang minat, dan perusahaan Anda.Misalnya, Anda mungkin perlu menjadi pemeriksa penipuan bersertifikat (CFE) atau auditor sistem informasi bersertifikat (CISA) agar dapat dipekerjakan untuk pekerjaan tertentu atau untuk menerima promosi.Kualifikasi ini, bersama dengan waktu dan pengalaman kerja, bisa menjadi langkah penting untuk maju dalam karir Anda.


KETERAMPILAN /SKILL AUDITOR

Setelah mengetahui bagaimana kualifikasi menjadi seorang auditor, selanjutnya kalian juga perlu tahu apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang auditor.Perlu kalian ingat, bahwa berbagai keterampilan ini bisa kalian kembangkan melalui proses pendidikan maupun di tempat kerja kalian.Nah, berikut keterampilan yang digunakan auditor dalam menjalankan tugas mereka:


1. Komunikasi

Keterampilan komunikasi dapat membantu auditor menyampaikan pengetahuan industri mereka kepada para pemimpin bisnis dan pemegang saham.Auditor berkomunikasi dengan pakar keuangan dan karyawan lain yang tidak memiliki pengetahuan keuangan, sehingga kemampuan untuk menjelaskan topik yang kompleks merupakan kekuatan bagi auditor.Auditor juga berkomunikasi melalui laporan, sehingga keterampilan komunikasi tertulis juga menjadi keerampilan yang sangat penting untuk dimiliki.


2. Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah menggunakan penalaran logis untuk menemukan solusi.Auditor harus berpikir kritis saat mereka meninjau catatan perusahaan untuk memberikan saran terbaik kepada manajemen.Mampu memahami hasil audit adalah suatu kekuatan, tetapi mampu memberikan hasil yang dapat ditindaklanjuti oleh bisnis jauh lebih baik.Solusi yang dapat ditindaklanjuti ini dapat membantu bisnis meningkatkan aturan dan praktik mereka, yang dapat membuat audit lebih cepat dan tidak menimbulkan permasalahan di masa mendatang.


3. Inisiatif

Anda dapat menunjukkan inisiatif Anda dalam karir audit Anda dengan terus belajar dan tumbuh melalui pengembangan profesional.Anda dapat mengikuti kursus pelatihan, mendapatkan sertifikat tambahan, dan membaca publikasi perdagangan agar Anda tetap mendapat informasi tentang perubahan peraturan serta hukum yang mungkin memengaruhi pekerjaan Anda.


4. Empati

Audit dapat menjadi pengalaman yang menegangkan bagi manajer bisnis dan karyawan lainnya.Auditor dapat membantu meyakinkan manajer dengan mengembangkan keterampilan empati.Jika Anda merasakan seorang karyawan menjadi emosional, Anda dapat menggunakan bahasa empati untuk meyakinkan mereka tentang keahlian dan niat Anda. “Saya mengerti ini bisa menjadi proses yang membuat frustrasi, tetapi saya berjanji untuk melakukan audit ini dengan sangat hati-hati.”


5. Keterampilan Analitis

Melakukan audit memerlukan penggunaan pemikiran analitis untuk membantu Anda menarik kesimpulan selama audit.Keterampilan analitis dapat membantu Anda membentuk kesimpulan yang lebih kuat saat mengaudit proses perusahaan.Keterampilan ini dapat membantu Anda menunjukkan keahlian Anda kepada bisnis.


6. Ketajaman Bisnis

Pengetahuan industri dapat membantu Anda bekerja lebih baik sebagai auditor, karena dapat memberi Anda wawasan tentang masalah umum dan solusi potensialnya.Beberapa ketajaman bisnis datang dengan pengalaman sebagai auditor, sementara ketajaman lain datang dari tetap up-to-date tentang tren industri.Anda dapat menunjukkan ketajaman bisnis Anda dengan mengajukan pertanyaan yang terinformasi dan memberikan saran yang berpengetahuan luas selama audit.


7. Kolaborasi

Anda dapat melakukan audit dengan tim profesional keuangan lainnya, jadi kolaborasi adalah keterampilan yang berguna bagi auditor.Anda juga dapat menganggap audit sebagai kolaborasi dengan perusahaan untuk menemukan praktik terbaik untuk keuangan mereka.Berkolaborasi secara fleksibel dengan bisnis dapat membantu Anda mengembangkan hubungan kerja yang lebih kuat.


8. Keterampilan teknologi

Keterampilan teknologi juga merupakan aset bagi auditor.Mengetahui cara menggunakan perangkat lunak keuangan umum adalah keterampilan audit yang bagus untuk dimiliki.Ini adalah cara lain Anda dapat terus mempelajari hal-hal baru dalam karier Anda.Beberapa auditor dapat merekomendasikan praktik keamanan teknologi untuk perusahaan, sehingga pengetahuan tentang praktik terbaik dengan teknologi bermanfaat.


9. Organisasi

Auditor membutuhkan keterampilan organisasi untuk membantu mereka mengatur dokumen keuangan mereka.Keterampilan organisasi juga dapat membantu untuk manajemen waktu, yang dapat membantu auditor memenuhi tenggat waktu mereka.Selain itu, keterampilan organisasi dapat membantu Anda tampil profesional di hadapan eksekutif bisnis dan pemegang saham yang berinteraksi dengan Anda selama audit.


10. Fokus pada Layanan


Perusahaan mempekerjakan auditor karena mereka menginginkan nasihat dan jaminan bahwa catatan mereka teratur.Dengan berfokus pada audit sebagai layanan, Anda dapat mengembangkan hubungan dengan perusahaan dan bekerja dengan karyawannya untuk menemukan solusi yang sesuai untuk mereka.Memikirkan audit sebagai layanan juga dapat membantu Anda mengembangkan empati untuk laporan tertulis Anda.


11. Kepemimpinan

Baik Anda bekerja dengan tim auditor lain atau melakukan audit sendiri, keterampilan kepemimpinan dapat membantu Anda berbicara dengan otoritas saat Anda berbicara dengan eksekutif bisnis.
Kepemimpinan dapat menyampaikan rasa keahlian, yang dapat membantu Anda mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan bisnis yang Anda audit.

Wednesday, October 5, 2022

Lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia

 

Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.

Berikut ini adalah beberapa lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia :


1. Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII).

Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia. IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern.


2. Information System Audit and Control Association (ISACA).

ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.

ISACA telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. JaringanISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, salah satunya ialah di Indonesia. ISACA sendiri telah membuat standar untuk audit sistem informasi di seluruh dunia.


3. BPK RI

Didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing.


4. Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan).

BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.


5. LPAI

Lembaga Pengembangan Auditor Internal adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen — LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate — mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir — dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.

Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.


sumber : 

https://dwianita96.wordpress.com/2017/10/13/lembaga-lembaga-audit-sistem-informasi-di-indonesia/

https://excitedblog.wordpress.com/2017/11/01/lembaga-audit-sistem-informasi-di-indonesia/

Standard dan Panduan Audit Sistem Informasi

1.Standar Audit ISACA


ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.

 Panduan ISACA : IT Standards, Guidelines, and Tools and Techniques for Audit and Assurance and Control Professionals Standard Audit Sistem Informasi Menurut ISACA (Information System Audit And Control Association) :

S1 Audit Charter

Tujuan, tanggung jawab, kewenangan dan akuntabilitas dari fungsi audit sistem informasi atau penilaian audit sistem informasi harus didokumentasikan dengan pantas dalam sebuah audit charter atau perjanjian tertulis.Audit charter atau perjanjian tertulis harus mendapat persetujuan dan pengabsahan pada tingkatan yang tepat dalam organisasi.

S2 Independence

Professional Independence, dalam semua permasalahan yang berhubungan dengan audit, auditor sistem informasi harus independen terhadap auditee baik dalam sikap maupun penampilan.Organisational Independence, fungsi audit sistem informasi harus independen tehadap area atau aktivitas yang sedang diperiksa agar tujuan penilaian audit terselesaikan.

S3 Professional Ethics and Standards

Auditor  sistem informasi harus tunduk pada kode etika profesi dari ISACA dalam melakukan tugas audit.Auditor sistem informasi harus patuh pada penyelenggarakan profesi, termasuk observasi terhadap standar audit profesional yang dipakai dalam melakukan tugas audit

S4 Professional Competence

Auditor sistem informasi harus seorang profesional yang kompeten, memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melakukan tugas audit.Auditor sistem informasi harus mempertahankan kompetensi profesionalnya secara terus menerus dengan melanjutkan edukasi dan training.

S5 Planning

Auditor sistem informasi harus merencanakan peliputan audit sistem informasi sampai pada tujuan audit dan tunduk pada standar audit profesional dan hukum yang berlaku.Audit sistem informasi harus membangun dan mendokumentasikan resiko yang didasarkan pada pendekatan audit.

S6 Performance of Audit Work

Pengawasan-staff audit sistem informasi harus diawasi untuk memberikan keyakinan yang masuk akal bahwa tujuan audit telah sesuai dan standar audit profesional yang ada.Bukti-Selama berjalannya audit, auditor sistem informasi harus mendapatkan bukti yang cukup, layak dan relevan untuk mencapai tujuan audit. Temuan audit dan kesimpulan didukung oleh analisis yang tepat dan interprestasi terhadap bukti-bukti yang ada.Dokumentasi-Proses audit harus didokumentasikan, mencakup pelaksanaan kerja audit dan bukti audit untuk mendukung temuan dan kesimpulan auditor sistem informasi.

S7 Reporting

Auditor sistem informasi harus menyajikan laporan, dalam pola yang tepat, atas penyelesaian audit.Laporan audit harus berisikan ruang lingkup, tujuan, periode peliputan, waktu dan tingkatan kerja audit yang dilaksanakan.Laporan audit harus berisikan temuan, kesimpulan dan rekomendasikan serta berbagai pesan, kualifikasi atau batasan dalam ruang lingkup bahwa auditor sistem informasi bertanggung jawab terhadap audit.Auditor sistem informasi harus memiliki bukti yang cukup dan tepat untuk mendukung hasil pelaporan.


2.Standar Audit IIA

Pada bulan Oktober 2016, IIA global resmi merilis revisi Standar International Praktik Profesional Audit Internal (Standar) atau dikenal dengan sebutan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing yang mulai berlaku per Januari 2017.

Panduan IAA : International Professional Practices Framework / IPPF

Konsepsi Standar Pada bagian pendahuluan Standar (IIA, 2016), kita bisa menemukan definisi dari Standar, yaitu sekumpulan persyaratan wajib (mandatory) yang berbasis lebih pada prinsip, yang terdiri dari empat tujuan Standar yang disebutkan, yaitu untuk : 

A.      Memandu kepatuhan terhadap elemen wajib dari kerangka kerja praktik profesional audit internal yang berlaku secara internasional. 

B.      Memberikan suatu kerangka kerja dalam melaksanakan dan meningkatkan nilai tambah audit internal secara luas.

C.      Menetapkan dasar untuk mengevaluasi kinerja audit internal. 

D.      Mendorong peningkatan proses dan operasional organisasi.


3.Standar Audit COSO
The Comitte of Sponsoring Organizations of the treadway commission’s (COSO) dibentuk pada tahun 1985 sebagai alinasi dari 5 (lima) organisasi professional. Organisasi tersebut terdiri dari American Accounting Association, American Instititue of Certified Public Accountants, Financial Executives International, Instititute of Management Accountants, dan The Institute of Internal Auditors. Koalisi ini didirikan untuk menyatukan pandangan dalam komunitas bisnis berkaitan dengan isu-isu seputar pelaporan keuangan yang mengandung fraud.

Secara garis besar, COSO menghadirkan suatu kerangka kerja yang integral terkait dengan definisi pengendalian intern, komponen-komponennya, dan kriteria pengendalian intern yang dapat dievaluasi. Pengendalian internal terdiri dari 5 komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut memberikan kerangka kerja yang efektif untuk menjelaskan dan menganalisa sistem pengendalian internal yang diimplementasikan dalam suatu organisasi. Komponen-komponen tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Aktifitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan

4.Standar Audit ISO 1799

Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.

Apa itu ISO  1799 :

Ø  ISO 1799 merupakan suatu struktur dan rekomendasi pedoman yang diikuti secara internasional untuk keamanan informasi.

Ø  Suatu proses keamanan informasi yang menyeluruh untuk dapat diusahakan atau di implementasikan bagi perusahaan agar memperoleh manfaat keamanan yang diinginkan.

Ø  Proses Evaluasi, implemetasi, pemeliharaan dan pengaturan keamanan informasi yang singkat.

Ø  Upaya penggunaan oleh konsorium (Pembiayaan bersama ) perusahaan untuk memenuhi kebutuhan industri.

Ø  ISO 1799 merupakan proses yang seimbang antara fisik, keamanan secara teknikal dan prosedur, serta keamanan pribadi.

Isi ISO 1799 :
  • 10 control clause ( 10 Pasal Pengamantan )
  • 36 control objective ( 36 objek / sasaran pengamanan )
  • 127 control security ( 127 pengawasan keamanan )

10 control clause tersebut, antara lain :
  • Security Policy
  • System Access Control Communication & Operations Management
  • System Development and Maintenance Physical and Environmental Security
  • Compliance
  • Personel Security
  • Security Organization ( Information Security )
  • Asset Classification and Control
  • Business Continuity Management ( BCM )

Aset dan aspek yang di nilai dalam ISO 1799
  • Information assets ( aset informasi )
  • Software assets ( aset perangkat lunak yang dimiliki )
  • Physical assets ( aset fisik ) dan 
  • Services ( Pelayanan )

Monday, October 3, 2022

Jenis-Jenis Audit Sistem Informasi


1.Audit Internal
Audit Internal adalah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan oleh auditor internal untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan organisasi. Audit Internal hadir untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan penilaian yang tidak bias sehingga dapat menyampaikan rekomendasi yang memiliki nilai tambah bagi suatu perusahaan.

Audit Internal biasanya dilakukan oleh unit yang ada di dalam perusahaan yang memiliki tugas untuk melakukan audit terhadap perusahaan tersebut. Pelaksana Audit Internal adalah auditor internal. 

Aktivitas Audit Internal menjadi sebuah pendukung utama bagi tercapainya tujuan pengendalian internal. Saat menjalankan tugasnya, auditor internal harus berlaku objektif dan kedudukannya di dalam perusahaan adalah independen. 


2.Audit Kecurangan (Fraud Audit)

Fraud Auditing atau Audit Kecurangan merupakan kegiatan mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi komersial perusahaan. Tahapan Fraud Auditing yang berupa pembukuan dan transaksi komersial memerlukan keterampilan auditor yang mumpuni serta criminal investigator, dimana kedua keterampilan tersebut apabila digabungkan akan menjadi satu kesatuan yang efektif dan optimal.

Langkah selanjutnya setelah Fraud Auditing adalah berupa Audit Investigatif (Fraud Examination). Fraud Examination dapat didefinisikan sebagai tahapan yang berfungsi untuk menyelesaikan persoalan fraud secara terperinci dan jelas, dari sejarah awal hingga akhirnya Fraud Examination merupakan tahapan guna mendapatkan bukti, pernyataan, kesaksian, penulisan laporan dan pendeteksian fraud.


3.Audit Eksternal 

Audit eksternal merupakan sebuah aktivitas yang harus dilakukan oleh kantor akuntan publik bersertifikat. Auditor eksternal bekerja sebagai penguji komponen dalam laporan keuangan untuk melihat apakah komponen tersebut telah dihitung berdasarkan peraturan akuntansi, seperti PSAK atau GAAP.

Audit eksternal identik dengan aktivitas yang dilakukan oleh organisasi yang memiliki skala besar. Pada dasarnya, organisasi berskala besar dan terdaftar dalam bursa memiliki kewajiban menyewa auditor eksternal karena organisasi tersebut memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan kepada pemegang sahamnya.


4.Audit Sistem Informasi

Jenis-jenis Audit Sistem Informasi Audit sistem informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut.

a. Audit Laporan Keuangan  (Financial Statement Audit)

Adalah audit yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta tidak menyalahi uji materialitas). Apabila sistem akuntansi organisasi yang di audit merupakan sistem akuntansi berbasis komputer, maka dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah proses/mekanisme sistem dan program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem memadai dan data telah substantif.


b. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit terhadap aplikasi komputer terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:

1. Post implementation Audit (Audit setelah implementasi)
Auditor memeriksa apakah sistem-sistem aplikasi komputer yang telah diimplementasikan pada suatu organisasi/perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah dijalankan dengan sumber daya optimal (efisien). Auditor mengevaluasi apakah sistem aplikasi tertentu dapat terus dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan usernya atau perlu dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan.Pelaksanaan audit ini dilakukan oleh auditor dengan menerapkan pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang sudah diimplementasikan perlu dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai kebutuhan atau mengandung kesalahan.

2. Concurrent audit (audit secara bersama)
Auditor menjadi anggota dalam tim pengembangan sistem (system development team). Mereka membantu tim untuk meningkatkan kualitas pengembangan sistem yang dibangun oleh para sistem analis, designer dan programmer dan akan diimplementasikan. Dalam hal ini auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen sebagai quality assurance.

3. Concurrent Audits (audit secarabersama-sama)
Auditor mengevaluasi kinerja unit fngsional atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol dalam pengembangan sistem secara keseluruhan sudah dilakukan dengan baik, apakah sistem komputer telah dikelola dan dioperasikan dengan baik. Dalam mengaudit sistem komputerisasi yang ada, audit ini dilakukan dengan mengevaluasi pengendalian umum dari sistem-sistem komputerisasi yang sudah diimplementasikan pada 
perusahaan tersebut secara keseluruhan. Saat melakuan pengujian-pengujian digunakan bukti untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang hal-hal yang berhubungan dengan efektifitas, efisiensi, dan ekonomisnya sistem.


Monday, July 4, 2022

Data Storytelling



Data storytelling adalah praktik membangun narasi di sekitar kumpulan data dan visualisasi yang menyertainya untuk membantu menyampaikan makna dari data tersebut dengan cara yang kuat dan menarik. Sebagai ilustrasi, seorang Marketing Director tidak memiliki kebutuhan pelaporan yang sama dengan manajer operasional yang bertanggung jawab atas kampanye digital.

Jika kita berbicara tentang data storytelling pasti tidak luput dari data visualization. Definisi dari data visualization (atau Dataviz) adalah seni menceritakan angka dengan cara yang jelas dan pedagogis, di mana Microsoft Excel pun tidak bisa melakukannya. Ini memungkinkan Anda untuk mengomunikasikan gambar dan informasi yang kompleks dengan mengubahnya menjadi objek visual seperti grafik, diagram, kurva, peta, klasifikasi, dan lainnya.

Data storytelling tidak lagi hanya digunakan oleh departemen Data & Business Intelligence dari perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga seluruh karyawan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang aktivitas perusahaan melalui data yang dikumpulkan setiap hari.


Ada tiga aspek komunikasi dalam data storytelling, yaitu naratif, visual, dan data. Aspek-aspek ini menciptakan cerita data yang baik dan menyajikan data dalam bentuk yang dapat menciptakan interferensi audiens dan cara pemecahan masalah yang akurat, sehingga mewakili kumpulan data yang kompleks dan memisahkan tren dan pola yang tidak terlihat dalam spreadsheet.

Kaitannya dengan Data visualization

Seperti yang diketahui semua orang, organisasi dapat menangani data mereka dengan lebih baik jika mereka lebih memahami informasi dalam kumpulan data tersebut. Business analysis dan business intelligence adalah dua teknik yang membutuhkan investasi besar, jadi penting mendapatkan informasi dari data untuk membantu setiap pengambilan keputusan terbaik bagi bisnis.

Data visualization membantu mengubah informasi kompleks ke dalam format yang lebih mudah diakses untuk mendapat pemahaman yang lebih baik tentangnya. Oleh karena itu, data storytelling hadir untuk melengkapi infomasi tersebut dan menyampaikannya dengan pembawaan yang ringan. Data storytelling dan data visualization adalah dua aspek yang dapat menyederhanakan informasi penting untuk memberitahu tindakan terhadap sebuah risiko atau masalah dalam bisnis.

Mengenal Pentingnya Data Storytelling

Alasan di balik pentingnya data storytelling adalah bahwa hal itu dapat menyampaikan informasi dengan lengkap untuk audiens tertentu melalui narasi yang menarik. Ini meliputi kemampuan untuk membuat cerita menarik yang dapat mempengaruhi audiens serta memberikan informasi penting untuk membuat keputusan terbaik. Mari kita bahas beberapa hal yang dapat menguraikan keefektifan data storytelling:

  • Organisasi dapat belajar tentang audiens atau pelanggan mereka.
  • ni merupakan teknologi kreatif yang juga dapat menghindari distraksi pada saat yang bersamaan.
  • Data storytelling mampu membuat kolaborasi dengan orang lain untuk membentuk cara baru dalam mempengaruhi dan menyampaikan informasi kepada audiens.
  • Data storytelling mampu menciptakan cara untuk menghilangkan segala risiko dan masalah dari jalannya organisasi.

Data visualization memainkan peran penting dalam menciptakan data storytelling untuk memberikan pemahaman informasi yang lebih baik karena menyediakan kredibilitas dan dampak yang cukup pada data storytelling.Jika kita lihat, data visualization sendiri mampu membantu mengungkapkan temuan kritis, pola, dan tren dari data dengan mengaturnya dalam urutan konseptual dan waktu. Ada beberapa poin kunci yang dapat memberikan pentingnya data storytelling, yaitu:

  • Data storytelling membantu Anda untuk memfokuskan upaya Anda dan menciptakan hasil yang lebih berpengaruh.
  • Proses tersebut dapat menyederhanakan data sehingga audiens dapat lebih memahami informasi yang diberikan.
  • Data storytelling selalu mengembangkan informasi yang tidak bias bagi audiens.
  • Ini menciptakan engagement yang tinggi dan informasi naratif yang tepat bagi audiens.
Data storytelling menyediakan informasi yang sangat baik dan naratif untuk memberikan pemahaman data yang lebih baik dengan hanya menggabungkan visualisasi dan narasi untuk menyelesaikan masalah dari organisasi. Sebagian besar data storytelling berguna untuk memengaruhi audiens atau meningkatkan keterlibatan mereka, dan elemen-elemen ini dapat secara langsung memengaruhi keputusan di masa depan untuk menghilangkan masalah darinya.

Satu hal yang jelas bahwa data storytelling dapat menjadi teknik yang hebat dan menjadi bagian penuh dari proses pengambilan keputusan di masa depan melalui badan kerjanya yang bersih, interaktif, dan berpengaruh. Ini memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu, data storytelling menjadi bagian terbaik dari bisnis untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan data.

Monday, April 4, 2022

Business intelligence tools



Di Era sekarang mungkin Business Intelligence merupakan salah satu istilah dalam dunia bisnis yang paling banyak didengungkan. Istilah ini lebih banyak digunakan para produsen perangkat lunak daripada oleh konsultan manajemen. Selain melalui para ahli dalam bidang Business Intelligence sendiri, diperlukan beberapa bagian penunjang yang mungkin disebut sebagai BI tools.

Menurut Laudon dan Jane (2007), business intelligence adalah alat analisis yang digunakan untuk mengkonsolidasi data, menganalisis, menyimpan dan mengakses banyak data untuk membantu dalam pembuatan keputusan, seperti perangkat lunak untuk query database dan pelaporan alat untuk analisis data multidimensi, dan data mining. 

Menurut Vercellis (2009), business intelligence adalah satu set model matematika dan metodologi analisis yang mengeksploitasi data yang tersedia untuk menghasilkan informasi dan pengetahuan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan yang kompleks. 

Business Intelligence tools merupakan perangkat-perangkat yang cerdas yang dapat mengevaluasi fitur harga, dan disertai dengan kemampuan software disamping praktisi-praktisi teknologi informasi dalam mengevaluasi produk-produk. Secara teknis, BI tools menggunakan teknik data mining dan juga data warehousing.

Adapun Business Intelligence merupakan seperangkat proses, arsitektur dan jenis teknologi yang dapat mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan akan memberikan dorongan tindakan bisnis yang menguntungkan. Didalamnya terdapat serangkaian perangkat lunak atau dapat dikatakan sebagai software serta layanan untuk dapat mengubah data menjadi kecerdasan serta pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti.

Sistem pengimplementasian business intelligence tools dimulai dari data mentah dari database yang diekstraksi kemudian tersebar dalam berbagai sistem heterogen. Selanjutnya dalam aplikasi sistem tersebut data Akan dibersihkan dan kemudian dijadikan sebagai gudang data. yang mana tabel dapat ditawarkan dan membuat kubus data terbentuk.

Langkah selanjutnya sistem tersebut dapat digunakan untuk menanyakan quires oleh para pengguna atau meminta laporan ad-hoc atau melakukan analisis lainnya. Tentu saja untuk dapat menjalankan sistem ini diperlukan pula paling tidak ahli pada bidang tersebut dan mengetahui pengetahuan umum mengenai IT.


Dalam penggunaanya, terdapat 4 jenis dari sistem Business Intelligence tools. yang mana terdapat istilah 4 pemain kunci yang dapat digunakan dalam sistem.

  1. Analis Data Profesional, yaitu ahli statistik yang memiliki tugas untuk selalu menggali jauh ke dalam data. Sistem yang diberikan oleh BI dapat membantu untuk memperoleh wawasan bisnis baru dalam mengembangkan strategi bisnis yang unik.
  2. Pengguna TI, merupakan bagian yang memainkan peran paling dominan di dalam pemeliharaan infrastruktur dari intelijen bisnis.
  3.  Kepala Perusahaan, adanya posisi CEO atau CXO dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan laba bisnis dengan meningkatkan efisiensi operasional di dalam bisnis yang dijalani.
  4.  Pengguna Bisnis, adapun pengguna bisnis dibagi menjadi dua jenis yaitu pengguna intelijen bisnis biasa dan pengguna listrik titik yang mana perbedaannya terletak pada pengguna yang kuat memiliki kemampuan dalam bekerja dengan set data yang kompleks. Sedangkan pengguna yang biasakan membuat hanya hanya menggunakan dashboard untuk evaluasi set data yang ditentukan.


Selain beberapa hal di atas, keuntungan dari kecerdasan bisnis sendiri adalah sebagai berikut.

  1. Tingkatkan produktivitas karyawan, karena efisiensi yang lebih menghemat waktu dan sumber daya.
  2.  Untuk meningkatkan visibilitas serta memungkinkan mengidentifikasi area-area yang perlu diperhatikan.
  3. Memperbaiki akuntabilitas di dalam organisasi serta kepemilikan atas kinerja suatu organisasi terhadap tujuan yang ditetapkan.