Seiring dengan berkembangnya bisnis saat ini, Manajemen Layanan Sistem Informasi makin dibutuhkan dalam pengelolaan perusahaan.Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah manajemen melakukan atau melaksanakan pelayanan dalam suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Bagi sebuah perusahaan, mengadopsi sistem teknologi dipahami akan mampu mempermudah pekerjaan dan pengambilan keputusan secara lebih efektif dan efisien. Ketika seluruh sistem yang mengelola informasi telah berjalan dengan baik, maka perencanaan dan pengembangan bisnis menjadi lebih terukur. Seluruh divisi manajemen akan saling terhubung satu sama lain, dan informasi yang dihasilkan menjadi lebih baik dan minim kesalahan.
Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah
penerapan sistem teknologi informasi pada sebuah organisasi bisnis. Sistem ini
menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
berorganisasi.
Selanjutnya data serta informasi tersebut
dikelola dan disatukan sehingga akhirnya menjadi salah satu dasar dalam
pengambilan keputusan pihak manajemen agar tujuan organisasi tercapai. Cakupan
dari penerapan sistem ini meliputi beberapa hal berikut.
ü
Tujuan
perusahaan.
ü
Pengoperasian.
ü
Produk.
ü
Jasa.
ü
Memperkuat posisi
persaingan dagang.
Metode yang digunakan Manajemen Layanan Sistem
Informasi
1.
Total
Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi
manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses
dalam organisasi.
2.
Six
Sigma
Six Sigma adalah suatu
alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management
(TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem
produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat
produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
3.
Business
Process Management (BPM)
BPM adalah suatu
metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan
kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen
holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya
untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
4.
Capability
Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu
pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif
bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam
dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk
berbagai bidang yang berbeda.
Kerangka Kerja
(Framework) Manajemen Layanan Sistem Informasi
1.
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah
suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam
suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama
ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office
of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
2.
Control Objectives for Information and Related Technology(COBIT)
COBIT (Control Objectives for Information and Related
Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang
dibuat olehInformation Systems Audit and Control Association (ISACA)
dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
3.
Software Maintenance Maturity Model
4.
PRM-IT IBM’s Process Reference Model for IT
5.
Application Services Library (ASL)
Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain
publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam
Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan
aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu
set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini
dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia
dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.
6.
Business Information Services Library (BISL)
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh
Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan
standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen
dan operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka,
namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus
pada pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus
pada sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)
7.
Microsoft Operations Framework (MOF). Microsoft
Operations Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan
membantu teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan
yang handal dan hemat biaya.
8.
eSourcing Capability Model for Service
Providers (Escm-sp) daneSourcing Capability Model for Client Organizations
(eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
eSourcing Capability Model for Service Providers (eSCM-SP)
adalah suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon
University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan
:
·
Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu
mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing siklus hidup
·
Untuk menyediakan klien dengan cara yang obyektif mengevaluasi
kemampuan penyedia layanan
·
Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk digunakan saat
membedakan diri dari pesaing.
Dengan terstrukturnya
penggunaan Manajemen Layanan Sistem Informasi dan juga di dukung framework yang
lengkap maka sangatlah menguntungkan bagi perusahaan untuk menggunakannya.
Study kasus sederhana yang dapat saya paparakn adalah
pada PT. Telkom pada dasarnya telah menjalankan proses service operation yang
merupakan salah satu proses atau domain dalam ITIL V3. PT. Telkom menyadari
pentingnya pengelolaan layanan-layanan operasional harian, pada sistem
Starclick yang merupakan sistem utama yang digunakan saat ini. Berdasarkan
hasil analisis manajemen layanan TI di Kantor PT. Telkom, maka dapat
disimpulkan manajemen layanan teknologi informasi PT. Telkom sudah baik,
dilihat dari proses kinerja sistem pada pelayanan terhadap pelanggan, hasil
wawancara dengan responden serta dokumen pendukung berupa standar operasi
prosedur sistem Starclick. namun pada saat pengoperasian sistem masih terdapat
beberapa masalah seperti human error, kurangnya tenaga IT pada bagian IS
(information system), system error dan network error. Sehingga mengakibatkan
kinerja dapat tertunda hingga masalah dapat diperbaiki oleh pihak IT PT.
Telkom. Adapun rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil analisis kelemahan
yang ditemukan yaitu:
1.
perlunya fungsi kontrol dari manajemen dan tingkat
ketelitian dari user yang langsung memberikan layanan kepada pelanggan.
2.
penambahan tenaga pada bagian IS (Information System).
3.
pengadaan server tambahan
4.
penerapan fungsi katalog insiden. Sehingga apa
bila masalah terulang kembali, masalah dapat diselesaikan dengan cepat tanpa
harus mengalihkan masalah ke bagian kantor pusat.
No comments:
Post a Comment