Monday, June 28, 2021

Pentingnya Penerapan Manajemen Layanan Sistem Informasi Pada Perusahaan


Seiring dengan berkembangnya bisnis saat ini, Manajemen Layanan Sistem Informasi makin dibutuhkan dalam pengelolaan perusahaan.Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah manajemen melakukan atau melaksanakan pelayanan dalam suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Bagi sebuah perusahaan, mengadopsi sistem teknologi dipahami akan mampu mempermudah pekerjaan dan pengambilan keputusan secara lebih efektif dan efisien. Ketika seluruh sistem yang mengelola informasi telah berjalan dengan baik, maka perencanaan dan pengembangan bisnis menjadi lebih terukur. Seluruh divisi manajemen akan saling terhubung satu sama lain, dan informasi yang dihasilkan menjadi lebih baik dan minim kesalahan.


Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah penerapan sistem teknologi informasi pada sebuah organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas berorganisasi.

Selanjutnya data serta informasi tersebut dikelola dan disatukan sehingga akhirnya menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan pihak manajemen agar tujuan organisasi tercapai. Cakupan dari penerapan sistem ini meliputi beberapa hal berikut.

ü  Tujuan  perusahaan.

ü  Pengoperasian.

ü  Produk.

ü  Jasa.

ü  Memperkuat posisi persaingan dagang.



Metode yang digunakan Manajemen Layanan Sistem Informasi

1.     Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.

2.     Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.

3.     Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.

4.     Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.

Kerangka Kerja (Framework) Manajemen Layanan Sistem Informasi

1.     Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.

2.     Control Objectives for Information and Related Technology(COBIT)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat olehInformation Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.

3.     Software Maintenance Maturity Model

4.     PRM-IT  IBM’s Process Reference Model for IT

5.     Application Services Library (ASL)
Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.

6.     Business Information Services Library (BISL)
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)

7.     Microsoft Operations Framework (MOF). Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.

8.     eSourcing Capability Model  for Service Providers (Escm-sp) daneSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
eSourcing Capability Model  for Service Providers (eSCM-SP) adalah suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan :

·        Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing siklus hidup

·        Untuk menyediakan klien dengan cara yang obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan

·        Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk digunakan saat membedakan diri dari pesaing.

 

Dengan terstrukturnya penggunaan Manajemen Layanan Sistem Informasi dan juga di dukung framework yang lengkap maka sangatlah menguntungkan bagi perusahaan untuk menggunakannya.

Study kasus sederhana yang dapat saya paparakn adalah pada PT. Telkom pada dasarnya telah menjalankan proses service operation yang merupakan salah satu proses atau domain dalam ITIL V3. PT. Telkom menyadari pentingnya pengelolaan layanan-layanan operasional harian, pada sistem Starclick yang merupakan sistem utama yang digunakan saat ini. Berdasarkan hasil analisis manajemen layanan TI di Kantor PT. Telkom, maka dapat disimpulkan manajemen layanan teknologi informasi PT. Telkom sudah baik, dilihat dari proses kinerja sistem pada pelayanan terhadap pelanggan, hasil wawancara dengan responden serta dokumen pendukung berupa standar operasi prosedur sistem Starclick. namun pada saat pengoperasian sistem masih terdapat beberapa masalah seperti human error, kurangnya tenaga IT pada bagian IS (information system), system error dan network error. Sehingga mengakibatkan kinerja dapat tertunda hingga masalah dapat diperbaiki oleh pihak IT PT. Telkom. Adapun rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil analisis kelemahan yang ditemukan yaitu:

1.     perlunya fungsi kontrol dari manajemen dan tingkat ketelitian dari user yang langsung memberikan layanan kepada pelanggan.

2.     penambahan tenaga pada bagian IS (Information System).

3.     pengadaan server tambahan

4.     penerapan fungsi katalog insiden. Sehingga apa bila masalah terulang kembali, masalah dapat diselesaikan dengan cepat tanpa harus mengalihkan masalah ke bagian kantor pusat.

 

 

referensi :
https://andhikadipto.wordpress.com/2019/04/03/manajemen-layanan-sistem-informasi/
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11558/1/T1_682012053_Full%20text.pdf
https://ilhamsyahferraristalia.wordpress.com/2018/04/06/manajemen-layanan-sistem-informasi/

Monday, April 26, 2021

Manajemen Resiko Teknologi Informasi




Manajemen Resiko Teknologi Informasi
Pengertian dari Manajemen resiko teknologi informasi adalah penerapan dari prinsip-prinisip manajemen risiko terhadap perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi dengan tujuan untuk dapat mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan perusahaan tersebut. Risiko-risiko yang dikelola meliputi kepemilikan, operasional, keterkaitan, dampak, dan penggunaan dari teknologi informasi pada sebuah perusahaan.

Faktor Resiko terdiri dari 4 :

1.Catastrophic (Bencana)
Biasanya penyebab yang terjadi adalah adanya kesalahan dalam secara keseluruhan proses manajemen teknologi informasi yang benar atau tidak mengikuti aturan.

2. Critical (Kritis)
pada level risiko ini penyebabnya adalah kelalaian proses yang kurang teliti dan kurangnya luas pandangan dalam memanajemen teknologi informasi.

3. Marginal (Kecil)
Di level ini biasanya kesalahan yang terjadi hanya sedikit proses yang masih belum sesuai dengan proses aturan manajemen teknologi informasi.

4.Negligible (Dapat diabaikan)
dan yang terakhir bisa saja risiko yang akan ditanggung tidak terlalu berpengaruh dalam memanajemen teknologi sistem informasi jadi dapat diabaikan juga tidak apa apa.




Beberapa Ancaman Teknologi Informasi secara umum:
  1. Kegagalan perangkat keras dan perangkat lunak: seperti kehilangan daya atau kerusakan data
  2. Malware: perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mengganggu pengoperasian komputer
  3. Virus: kode komputer yang dapat menggandakan dirinya sendiri dan menyebar dari satu komputer ke komputer lainnya, seringkali mengganggu operasi komputer
  4. Spam, scam, dan phising: email yang tidak diminta yang berupaya menipu orang agar mengungkapkan detail pribadi atau membeli barang palsu
  5. Kesalahan manusia:  pemrosesan data yang salah, pembuangan data yang ceroboh, atau pembukaan lampiran email yang terinfeksi secara tidak sengaja.


Ancaman kriminal TI
Ancaman ini merupakan ancaman kriminal bersifat khusus atau tertarget terhadap sistem dan data TI meliputi:
Peretas: orang yang secara ilegal membobol sistem komputer
Penipuan: menggunakan komputer untuk mengubah data untuk keuntungan ilegal
Pencurian kata sandi: sering kali menjadi sasaran peretas jahat
Denial-of-service:  serangan online yang mencegah akses situs web untuk pengguna resmi
Pelanggaran keamanan: termasuk pembobolan fisik serta gangguan online
Ketidakjujuran staf: pencurian data atau informasi sensitif, seperti detail pelanggan.

Bencana alam dan sistem IT
Bencana alam seperti kebakaran, topan, dan banjir juga menimbulkan risiko pada sistem, data, dan infrastruktur TI. Kerusakan gedung dan perangkat keras komputer dapat mengakibatkan kehilangan atau korupsi pencatatan / transaksi pelanggan.


Beberapa Proses Pengelolaan Manajemen Resiko Teknologi Informasi :

● Mengidentifikasi Resiko
Perusahaan mengungkap, mengenali dan menggambarkan resiko yang mungkin mempengaruhi proyek.

● Menganalisis Resiko
Ketika resiko sudah di – identifikasi, perusahaan menentukan kemungkinan dan konsekuensi dari setiap resiko yang ada. Perusahaan lalu mengembangkan sebuah pemahaman tentang sifat resiko dan potensi untuk mempengaruhi tujuan dan sasaran proyek .

● Mengevaluasi Resiko
Perusahaan mengevaluasi resiko dengan menentukan besarnya resiko, yang merupakan kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi. Lalu Perusahaan membuat keputusan apakah resiko itu diterima atau tidak.

● Memantau dan Mempertimbangkan Resiko
Ini adalah tahap dimana perusahaan memantau setiap resiko yang ada untuk   menghindari resiko yang lebih besar.



Mengurangi Resiko Teknologi Informasi
1.Membuat Langkah-langkah praktis untuk meningkatkan keamanan TI
Untuk meningkatkan keamanan dari Teknologi Informasi, diperlukannya tindakan preventif dan persuasif:

● Mengamankan komputer, server dan jaringan nirkabel
● Menggunakan perlindungan anti-virus dan anti-spyware, dan firewall
● Perbarui perangkat lunak ke versi terbaru secara rutin
● Menggunakan cadangan data yang mencakup penyimpanan di luar situs atau jarak jauh
● Amankan kata sandi Anda
● Melatih staf dalam kebijakan dan prosedur TI
● Memahami kewajiban hukum untuk bisnis online.


2. Induksi dan pelatihan TI untuk staf
Pelatihan staf baru dan yang sudah ada tentang kebijakan, prosedur, dan kode etik TI Anda merupakan komponen penting dari strategi manajemen risiko TI. Pelatihan dapat mencakup proses dan kebijakan bisnis utama, seperti:

● Penanganan email yang terinfeksi dengan aman
● Melindungi privasi detail pelanggan
● Tindakan prioritas jika terjadi pelanggaran keamanan online.

Sebagai majikan Anda memiliki kewajiban hukum saat melatih staf . Memberikan dukungan dan pelatihan bagi karyawan baru merupakan aspek penting dari pelatihan staf. Baca lebih lanjut tentang induksi staf dan pelatihan staf .

3.Mengikuti Asuransi bisnis
Tidak memungkinkan bagi setiap bisnis dapat melakukan pencegahan atau menghindari semua risiko dan ancaman TI. Hal ini menjadikan asuransi bisnis sebagai bagian penting dari manajemen risiko TI dan perencanaan pemulihan. Anda harus secara teratur meninjau dan memperbarui asuransi Anda, terutama sehubungan dengan risiko TI baru atau yang muncul, seperti meningkatnya penggunaan perangkat seluler pribadi untuk aktivitas di tempat kerja.

 

Menanggapi Resiko dari Insiden Teknologi Informasi
Cara menanggapi atau menghadapi suatu resiko dari Insiden Teknologi Informasi dengan cara membuat rencana manajemen resiko Teknologi, rencana tersebut mencakupi:

1.Rencana tanggap insiden TI
Rencana respons insiden TI mengidentifikasi risiko TI utama dan langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk mengurangi efek atau kerusakan. Mereka mungkin termasuk rincian staf kunci yang perlu diberitahukan, tindakan prioritas, rencana komunikasi, daftar kontak dan log peristiwa untuk merekam tindakan yang diambil.

2.Rencana tanggap darurat
Insiden TI mungkin disebabkan oleh krisis yang lebih luas, seperti ledakan, kebakaran hutan, atau banjir. Dalam situasi darurat apa pun, keselamatan staf dan anggota masyarakat adalah prioritas utama Anda. Rencana tanggap insiden TI harus terintegrasi dengan dan mendukung rencana tanggap darurat.

3.Rencana pemulihan insiden TI
Rencana pemulihan akan membantu Anda merespons secara efektif jika insiden atau krisis TI mempengaruhi bisnis Anda. Rencana pemulihan dapat mempersingkat waktu pemulihan dan meminimalkan kerugian, dan harus mencakup:

● Strategi untuk memulihkan aktivitas bisnis Anda dalam waktu secepat mungkin
● Deskripsi sumber daya utama, peralatan, dan staf yang diperlukan untuk memulihkan operasi Anda
● Tujuan waktu pemulihan Anda.



Monday, April 12, 2021

Specification Of Services and Business Models dan Service Management System


 

Specification Of Services

Pengertian dari Service adalah merupakan satu hal yang sangat penting dalam dunia bisnis karena service merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada pelanggan. Service juga menjadi salah satu pertimbangan seseorang untuk memutuskan membeli produk atau menggunakan jasa dari sebua perusahaan. Service yang buruk bisa membuat pelanggan lari dan beralih ke perusahaan pesaing. Mengingat begitu pentingnya service bagi kelangsungan usaha kita, sudah selayaknya bila kita selalu menjaga service kita kepada pelanggan.Dan menurut saya service yang baik juga menentukan kualitas produk dan jasa yang kita jual

 Hasil yang diinginkan pelanggan untuk mencapai ini adalah alasan mengapa mereka membeli atau menggunakan Service. Biasanya ini akan dinyatakan sebagai tujuan bisnis tertentu (misalnya untuk memungkinkan pelanggan dari bank untuk melakukan semua transaksi dan manajemen account aktivitas online atau untuk memberikan pelayanan negara kepada warga dengan cara yang hemat biaya). Nilai layanan kepada pelanggan secara langsung tergantung pada seberapa baik layanan memfasilitasi hasil ini.


Business Models



Menurut Alexander Osterwalder, Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business model juga sebenarnya adalah frame dari sebuah rencana bisnis dengan memikirkan bagaimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dengan memperhitungkan semua komponen bisnis. Pengertian sederhananya adalah bagaimana perusahaan akan menghasilkan uang dangan menjalankan bisnis yang harus selalu survive di masa kedepannya.


Ada 4 model pokok yang berkembang dalam revolusi internet ini yang juga dinamakan the New Economy, yaitu :

1.     Business-to-Business (B2B)

Adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan lain. Ini diperkirakan sedang berkembang dengan cepat dari segi volume dan nilai perdagangan, jauh melebihi model - model yang lain.

2.     Business-to-Cunsumer (B2C)

Ini adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada pasar atau publik.

3.     Consumer-to-Consumer (C2C)

Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perorangan juga.

4.     Consumer-to-Business (C2B)

Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan.


Dan ada juga beberapa 9 Kunci Aktivitas Business Models :

1. Customer Segments: Tau siapa target pelanggan atau costumer kita , lihat seberapa mereka menilai produk atau jasa kita

2. Value Propositions: Mengetahui kenapa pelanggan membeli produk kita dan beberapa alasan mereka memilih kita 

3. Channels: Bagaimana value ini dipromosikan, dijual, dan disampaikan. Apakah channels yang kita pakai selama ini tersampaikan ke palanggan dan baik untuk kedepannya

4. Customer Relationships: Bagaimana Anda berinteraksi dengan pelanggan melalui pengalaman mereka terhadap produk yang telah kita jual

5. Revenue Streams: Bagaimana bisnis memperoleh penghasilan dari proposisi nilai 

6. Key Activities: Mengetahui strategi agar bisa tetap bersaing dengan perusahaan yang lain

7. Key Resources: Mengetahui apa aset unik yang strategis yang harus dimiliki perusahaan agar dapat bersaing

8. Key Partnerships: Siapa saja partner bisnis yang perlu digandeng agar bisnis berjalan baik dan  Partnership mana yang tidak diperlukan agar perusahaan dapat fokus pada partnership yang utama.

9. Cost Structure: Mengetahui dan menghitung cost utama dalam bisnis dan menghubungkan nya dengan pendapatan


Service Management System

Manajemen pelayanan adalah seperangkat kemampuan organisasi khusus untuk memberikan hasil kepada pelanggan dalam bentuk layanan. “Kemampuan Khusus Organisasi” ini meliputi proses, kegiatan, fungsi dan peran yang menggunakan penyedia layanan dalam memberikan layanan kepada pelanggan mereka, serta kemampuan untuk membangun struktur organisasi yang cocok, mengelola pengetahuan dan memahami bagaimana memfasilitasi hasil yang menciptakan nilai.Dengan begitu kita bisa tahu seberapa jauh pelayanan yang telah kita buat.


REFERENSI :

https://www.blj.co.id/2016/02/10/pengertian-business-model-dan-penjabarannya/

https://carapedia.com/pengertian_definisi_service_info2099.html

http://anomadjitkj.blogspot.com/2020/04/specification-of-services-and-business.html





Sunday, March 21, 2021

Konsep ITSM (IT Service Management)


ITSM atau yang sering di sebut IT Service Management adalah suatu metode pengelolaan aktivitas Teknologi Informasi yang fokus memberikan layanan prima kepada para pengguna/pelanggannya.ITSM mengacu pada serangkaian proses, kebijakan, dan prosedur yang membantu organisasi merencanakan, mengelola, dan mengimplementasikan layanan TI.

Tujuan utama ITSM adalah menyelaraskan layanan IT dengan kebutuhan pengguna,memperbaiki kualitas layanan TI, dan mengefektifkan penggunaan biaya untuk pengelolaan TI.

Beberapa manfaat IT ITSM:

  1. Ini membantu dalam menetapkan harapan dan standar layanan.
  2. Ini membantu dalam mengukur kinerja.
  3. Ini membantu untuk melakukan analisis akar masalah masalah berulang.
Beberapa Konsep atau proses Utama ITSM :

  1. Manajemen Masalah: Memungkinkan organisasi untuk melakukan analisis akar penyebab satu atau lebih insiden serupa.
  2. Manajemen Aset: Memberikan visibilitas lengkap atas semua aset TI organisasi.
  3. Manajemen Perubahan: Memberikan model perubahan untuk melakukan perubahan besar dalam infrastruktur TI.
  4. Manajemen Insiden: Memungkinkan organisasi untuk menangkap respons awal terhadap suatu insiden atau permintaan layanan oleh pelanggan.
  5. Manajemen Ketersediaan: Membantu organisasi untuk mengoptimalkan kemampuan layanan TI-nya.
  6. Service level: Membantu mempertahankan tingkat komitmen tertentu ketika memberikan layanan TI.
  7. Manajemen Proyek: Membantu melakukan penambahan baru pada infrastruktur TI secara tertib.
  8. Manajemen Pengetahuan: Membantu organisasi untuk membuat gudang solusi untuk masalah yang diketahui.


SIKLUS LAYANAN ITSM

1. Strategi Layanan

Strategi Layanan  merupakan yang terdepan dan membentuk kerangka dasar pembangkitan proses ITSM perusahaan. Ini terdiri dari menyiapkan dan menentukan layanan yang akan diberikan perusahaan. Selanjutnya, ini berkaitan dengan perencanaan strategis proses dan membangun aset yang dibutuhkan. Strategi layanan untuk perusahaan mana pun mencakup elemen yang ditentukan di bawah ini:

  1. Manajemen strategi: Ini membantu dalam mengembangkan strategi untuk layanan TI dengan menilai pasar, penawaran, dan persaingan perusahaan yang bersangkutan.
  2. Manajemen portofolio layanan: Melayani klien dengan menangani katalog layanan dan memastikannya memiliki serangkaian layanan TI yang tepat.
  3. Manajemen keuangan: Ini membantu dalam mengelola rekening dan penagihan keuangan perusahaan.
  4. Manajemen permintaan & kapasitas: Mengantisipasi permintaan saat ini dan masa depan untuk layanan TI yang telah ditentukan sesuai dengan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
  5. Manajemen hubungan bisnis: Mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan dan memastikan bahwa layanan yang tepat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akhir.

2. Desain Layanan
Tahap ini merencanakan dan merancang layanan TI yang diberikan perusahaan untuk memenuhi tuntutan bisnis dan pasar. Ini membantu dalam meningkatkan layanan dalam proses dan merancang penawaran layanan segar. Ini adalah beberapa elemen dan komponen dalam desain layanan TI:

  1. Koordinasi desain: Menangani desain untuk memastikan bahwa layanan yang baru dirancang, sistem perangkat lunak, teknologi yang digunakan, dan metrik bekerja secara efisien.
  2. Manajemen Katalog Layanan: Membuat dan memperbarui katalog layanan yang menawarkan wawasan tentang penawaran TI perusahaan dan status mereka.
  3. Manajemen risiko: Mengenali kemungkinan risiko yang diciptakan melalui proses layanan TI, memperkirakan dan mencatatnya sehubungan dengan dampaknya dan penyelesaian yang mungkin dilakukan.
  4. Manajemen tingkat layanan: Merancang perjanjian tingkat layanan sesuai dengan diskusi dengan klien, memastikan bahwa layanan dibuat dan dibentuk berdasarkan mereka dan tenggat waktu juga ditaati.
  5. Manajemen aksesibilitas: Menjaga semua aspek aksesibilitas layanan TI.
  6. Manajemen kontinuitas: Manajemen risiko untuk memastikan bahwa tingkat layanan minimum yang ditentukan terpenuhi sehingga tidak ada gangguan terhadap stabilitas bisnis.
  7. Keamanan data: Penting untuk mengelola keamanan data, kerahasiaan informasi, dan integritas kebijakan perusahaan.
  8. Pemenuhan: Menjaga agar layanan TI sesuai dengan perusahaan dan kebijakan hukum.
  9. Manajemen arsitektur: Perencanaan dan pengembangan arsitektur teknologi masa depan perusahaan dengan tren TI dalam pikiran.
  10. Manajemen pemasok: Berurusan dengan pemasok dan mengelola komitmen kontrak.
3. Transisi Layanan
Pembangunan dan pengujian layanan dilakukan setelah desain untuk layanan TI dan prosesnya telah diperbaiki. Ini untuk memastikan bahwa proses mengalir seperti yang dirancang. Tim TI berhati-hati agar desain tidak membuat layanan terkilir dengan cara apa pun, khususnya saat proses layanan TI aktif sedang dalam proses peningkatan. Di sini, manajemen perubahan, penilaian, dan penanganan risiko muncul. Tidak ada transisi yang dijalankan tanpa risiko dan sangat penting untuk bersikap optimis selama segala jenis transisi diusulkan.
  1. Ubah manajemen: Sangat penting untuk mengevaluasi segala jenis perubahan TI yang dapat mencakup perubahan strategis, operasional dan taktis selama perencanaan transisi.
  2. Manajemen proyek: Ini melibatkan perencanaan dan penggerak kegiatan pelepasan utama.
  3. Manajemen pengetahuan TI: Ini berkaitan dengan keberlangsungan basis pengetahuan TI bersama di sebuah perusahaan.
  4. Manajemen aset TI: Mempertahankan dan mengkonfigurasi aset TI yang diperlukan untuk layanan TI yang ditawarkan.
  5. Manajemen penempatan: Merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan penyebaran keseluruhan bermacam-macam rilis proyek untuk memastikan gangguan minimum disebabkan untuk menjalankan layanan.
  6. Manajemen tambalan: Ini adalah alat yang komprehensif untuk menangani semua aspek penambalan secara intuitif dan efisien untuk pemeliharaan infra TI.
  7. Manajemen tambalan: Ini mengelola siklus hidup lengkap masalah yang dihadapi oleh berbagai organisasi untuk mendiagnosis dan mengidentifikasi akar penyebab insiden.
4. Operasi layanan
Tahap ini terdiri dari penerapan desain yang diuji di lingkungan hidup. Tim TI diharuskan untuk melacak dan memantau proses dengan cermat, karena mereka mungkin menghadapi masalah ketika pengguna atau pelanggan memulai penggunaan layanan mereka. Berikut adalah beberapa proses utama dalam fase operasi layanan:
  1. Manajemen insiden: Pastikan insiden TI diselesaikan dan permintaan layanan ditangani sesuai target tingkat layanan yang ditentukan.
  2. Manajemen masalah: Manajemen masalah TI dan dampak insiden TI, yang menghasilkan masalah. Ini juga melibatkan datang dengan solusi yang diperlukan.
  3. Manajemen teknis: Memiliki kendali atas infrastruktur TI dengan spesialisasi teknis dan cadangan.
5. Peningkatan Layanan Berkesinambungan (CSI)
Setelah menerapkan proses TI, KPI dan metrik memainkan peran penting dalam mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan atau transformasi.
  1. Ulasan layanan: Memiliki tinjauan berkelanjutan atas layanan yang disampaikan atau ditawarkan bersama dengan infrastruktur TI untuk mendeteksi area yang mungkin memerlukan perbaikan.
  2. Evaluasi proses: Melacak proses secara terus menerus dan mengevaluasinya untuk memastikan bahwa standar dipertahankan.
  3. Manajemen inisiatif: Menentukan dan melacak inisiatif CSI untuk memastikan bahwa tugas yang diperlukan sedang dilakukan sesuai pengaturan dan untuk memperbaiki masalah yang mungkin muncul dalam proses.

Monday, February 1, 2021

Sistem Kritis


 


Sistem kritis adalah suatu kejadian kegagalan yang dapat merugikan ekonomi atau kerusakan fisik dan dapat mengancam hidup manusia , maka dari itu sistem kritis harus di perhatikan secara kelayakannya sebelum di gunakan atau di jalankan.

Maka dari itu Sistem Kritis memiliki 3 tipe utama yaitu dalam :

-Hal keselamatan : Dimana pada kegagalannya sistem ini bisa mengakibatkan kematian atau kerusakan lingkungan 

-Hal misi : Dimana pada kegagalannya sistem ini bisa merugikan suatu kegiatan contoh pada sistem navigasi udara

-Hal bisnis : Dimana dalam penggunaannya bisa merugikan bidang bisnis contoh pada penggunaan rekening nasabah di suatu bank 





Sistem kritis juga memiliki Dependabilitas dengan dukungan dari :

-Properti dari sistem

-Kepercayaan dari user bahawa sistem akan beroperasi sebagaimana yang di harapakan dan tidak mengalami kegagalan sedikitpun

Maka dari itu dalam penggunaannya Sistem Kritis sangat perlu memperhatikan keamanan agar tidak merugikan berbagai pihak dengan melakukan penilaian pada seberapa besar kemungkinan sistem akan menyebabkan kerusakan terhadap orang dan lingkungan sistem , dapat dilakukan dengan melakukan Penilaian sejauh mana sistem melindungi diri dari serangan eksternal yang disengaja atau tidak. Serangan yang bisa di dapat berupa virus atau modifikasi sistem yang tidak sah.

Dan dengan rentannya suatu sistem kritis maka harus memiliki Spesifikasi karena biaya potensi kegagalan sistem tinggi , maka penting untuk menjamin bahwa spesifikasi sistem harus berkualitas tinggi dengan akurat.yaitu yang berbasis Keandalan , Keamanan , dan Keselamatan.

Dengan begitu untuk itu kita bisa menghindari atau mengantisipasi terjadinya kesalahan dengan memiliki spesifikasi yang tepat , mengembangkan sistem dengan kualitas tinggi , menjaga informasi sistem secara baik , mendeteksi keselahan kecil atau besar secara cepat , dan rajin memeriksa kualitas sistem atau mengadakan pemeriksaan secara terjadwal. 

Dan apabila semua itu sudah kita lakukan kita tetap harus menerima toleransi kesalahan yang dimana itu terjadi karena jika kita bebas dari kesalahan tidak berarti bebas dari kegagalan.

Validasi Sistem Kritis juga harus dilakukan tujuannya untuk memastikan bahwa sistem memenuhi spesifikasi dan layanan dari sistem mendukung persyaratan klien , dan harus di lakukan penambahan analisis dan pengujian normal.


Sunday, January 17, 2021

Dampak Positif dan Negatif di berbagai sektor dalam Implementasi Teknologi

 

Menurut saya Perkembangan teknologi di era digital seperti sekarang ini bertumbuh semakin cepat dari hari ke hari, bulan ke bulan hingga ke tahun kedepannya. Secara tidak langsung penggunaan teknologi ini meningkat tajam. Teknologi adalah suatu sarana atau sistem yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia. Oleh karena itu teknologi menjadi sangat penting di era sekarang, apalagi dengan adanya teknologi digital yang berkembang pesat setiap harinya. Namun dari semua hal itu Teknologi bisa memberikan kita dampak yang sangat positif maupun yang sangat negatif. Berikut saya akan menjelaskan beberapa dampak positif Teknologi di beberapa Sektor.




 

Kali ini saya akan memberikan pandangan di sektor yang sangat berpengaruh di kehidupan bermasyarakat yang di pengaruhi teknologi

1.Bidang Ekonomi

Teknologi dapat berdampak pada bidang ekonomi, baik itu positif atau negatif. Berikut dampak positif dan negatif teknologi terhadap bidang ekonomi

Positif:

·       Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi

·       Pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi

·       Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.

·       Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan

·       Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk

·       Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu

·       Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi

·       Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak

·       Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah

·       Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan

·       Pemanfaatan teknologi untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain internet banking, SMS banking, dan e-commerce

 Negatif:

·       Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan

·       Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant

·       Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan beberapa pihak;

·       Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang menyediakan perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya

·       Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima

2.Bidang Sosial

Teknologi dapat berdampak pada bidang sosial, baik itu positif atau negatif. Berikut dampak positif dan negatif teknologi terhadap bidang sosial. 

Positif:

·       Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antar manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain

·       Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat

·       Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat

Negatif: 

·       Dengan makin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah,yang asalnya face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi hampa

·       Seseorang yang terus-menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis

·       Dengan pesatnya teknologi informasi, baik internet maupun media lainnya,membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi,pornoaksi,maupun kekerasan makin mudah

·       Interaksi anak dan computer yang bersifat satu (orang) menhadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara social

·       Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi "kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani

3.Bidang Budaya

Teknologi dapat berdampak pada bidang budaya, baik itu positif atau negatif.  Berikut dampak positif dan negatif teknologi terhadap bidang budaya.

Posiif:

·       Mempermudah seseorang di suatu Negara mengetahui berbagai macam budaya yang ada di belahan bumi yang lain

·       Mempermudah adanya pertukaran pelajar antar negara

·       Mempermudah pendistribusian karya-karya anak bangsa seperti musik, film, fashion maupun furnitureke Negara-negara tetangga maupun Negara-negara berbeda benua yang mana akan memperkuat identitas Negara serta membuat Negara semakin dikenal oleh dunia

Negatif:

·       Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa

·       Mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa

·       Membuat sikap menutup diri dan berpikir sempit

·       Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

·       Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal

·       Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri

·       Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotism

·       Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant

4.Bidang Politik

Teknologi dapat berdampak pada bidang politik, baik itu positif atau negatif. Berikut dampak positif dan negatif teknologi terhadap bidang politik.

Positif:

·       Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara

·       Meningkatnya hubungan diplomatik antar negara

·       Kerjasama antar negara jadi lebih cepat dan mudah

·       Menegakan nilai-nilai demokrasi

·       Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama Internasional

·       Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia

·       Adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Contohnya dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat, langsung, dan nyaman

·       Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera.

Negatif:

·       Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan

·       Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan)

·       Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia

·       Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas

·       Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum & organisasi

·       Timbulnya unjuk rasa yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum

·       Adanya konspirasi internasional, yaitu pertentangan kekuasaan dan percaturan politik

·       Internasional selalu mengarah kepada persekongkolan

·       Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong.

Demikian dampak-dampak teknologi terhadap empat aspek besar yang meliputi bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Hal yang mungkin dapat kita ambil dari penjelasan tersebut adalah seberapa pesat kemajuan implementasi di bidang teknologi pasti tetap akan memiliki nila positif dan negatif , oleh karena itu kita sebagai manusia harus bisa sadar akan hal itu.